Disiplin sepertinya sudah mulai pudar dan perlahan hilang di hati dan pikiran orang jaman sekarang, terutama dalam hal berkendara. Mengapa begitu susah untuk menunggu lampu hijau, mengapa para supir oplet menepikan kendaraannya begitu mendadak, mengapa para kawula muda tak mau menggunakan helm standar.
Semua seakan tak beraturan jika kita sudah berada di jalanan. Emosi, berdebu, terengah, berteriak, memaki, semua jadi satu, beginikah yang kita mau?Selain kurangnya kesadaran para warga, pemerintah dan pihak Polantas juga memegang peran penting dalam hal kesadaran berkendara ini. Bagaimana kita mau disiplin jika lampu traffic menyala tak beraturan, bagaimana helm standar mau dipakai jika petugas kepolisian cuma bisa duduk merumpi di tepi jalan. Polantas hanya rajin mengamankan jalan jika ada orang penting mau lewat, terutama di Bottle Neck jembatan Kapuas. Atau hanya rajin mengatur di pagi hari, itupun kadang ada kadang tidak.
Sepertinya lama kelamaan ketidakdisiplinan ini akan mendarah daging dalam diri kita jika kita tak segera mengobatinya dan membuangnya. Warga Pontianak masih perlu berbenah diri baik masyarakat ataupun pemerintahnya, kenapa kita tak bisa besar seperti kota-kota lain seperti Surabaya, Medan, atau Bandung?